Motto "Lestarikan Budaya Luhur Islam"

24 September 2013

Nasehat tentang penyakit cinta dunia

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

"Cinta Dunia Sumber dari segala kesalahan. Didalam harta kekayaan terdapat penyakit (hati) yang banyak sekali. Penyakit itu adalah bangga diri dan angkuh. sifat cinta dunia akan melupakankan dzikir kepada Allah dan tersibukkan diri dengan hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat".


(Ashabul Muslimin)

"Cinta dunia adalah penyebab neraka penuh padat penghuninya. Zuhud adalah penyebab orang beruntung masuk kedalam surga. Mabuk cinta dunia lebih berbahaya daripada mabuk arak. Orang mabuk arak gampang sadar setelah bangun tidur atau diguyur kepalanya dengan air, orang mabuk dunia tidak akan mempan disadarkan oleh apapun juga melainkan ia telah masuk liang lahat (mati)"

(ashabul muslimin)

"Cinta dunia itu arak setan. barangsiapa mabuk karenanya ia tidak akan sadar melainkan setelah berada diantara orang yang sudah mati, menyesal bersama orang-orang yang merugi"

(Yahya Bin Muadz ra.)

"Didunia ini semua manusia sedang bertamu, dan hartanya adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman harus dikembalikan kepada pemiliknya"

(Abdullah bin Mas'ud)

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya maka Kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya didunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Tetapi diakhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang merka perbuat didunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan."

(al-Qur'an Surat Hud ayat 15 - 16)


"Dunia ini memang indah dipandang mata, dan menyenangkan hawa nafsu manusia, namun menyengsarakan hati nuraninya. Dunia ini berisi 4 perangkap mematikan hati manusia  berupa harta, kedudukan, hiburan syahwat dan wanita. dan wanita adalah fitnah terbesar untuk kaum adam (laki-laki)"

(Ashabul Muslimin)

" Ada tujuh kerusakan besar yang ditimbulkan akibat penyakit hubbuddunya (cinta dunia/hidup bermewah-mewahan) :
Pertama, pelakunya akan mengagungkan dunia, meremehkan agama, dia akan terhalang melakukan dzikir dan amalan shalih sebagai bekal menuju akhiratnya.

Kedua, penyebab turunnya azab/murka Allah kepada seorang hamba didunia.

Ketiga, Orang pencinta dunia akan menjadikan dunia sebagai harapan besar / tujuan hidupnya, dia lupa kalau didunia ini cuman "mampir"saja. Semua yang telah dicari tidak ada yang dibawa mati.

keempat, Cinta dunia penyebab munculnya sifat tamak, rakus, sombong, dan angkuh.

Kelima, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan mempersempit kehidupannya. Dunia tidak akan datang melainkan apa-apa yang sudah dijatahkan oleh Allah kepadanya.

keenam, tiada tempat kembali diakhirat melainkan neraka.

ketujuh, menjadikan manusia bodoh, dungu dan tidak berakal sehat. meskipun ia secara medis dibilang sehat, tetapi dia hakikatnya seorang yang gila. Karena antara baik dan buruk sudah tak ada bedanya bagi dia".

(Ashabul Muslimin dari nasehat ulama)

"Wahai penghuni dunia,
Dunia ini akan habis dan fana
sungguh siapapun yang tertipu
dengan sesuatu naungan yang bakal sirna
adalah kebodohan yang sangat nyata"

(ashabul muslimin dari syair salaf)

"Dunia itu hanya ibarat sebagai seorang laki-laki yang tertidur. Dia bermimpi melihat hal-hal yang disukainya dan juga dibencinya, kemudian ia terbangun."

(Yunus bin Abdul 'Ala)

"dunia ini hanyalah sebuah ilusi, atau angan-angan kosong yang cepat hilang, dunia mudah menyihir (memikat) hati manusia yang lalai dari dzikir (mengingat Allah) dan lalai mengingat datangnya kematian".

(Ashabul Muslimin)

"Dunia ini mirip bayang-bayang. Disangka hakikatnya tetap, padahal semakin dikejar semakin tidak kesampaian, sampai pengejarnya mati kehausan.

Wahai sahabat,kejarlah akhirat ! semakian dikejar ia semakin ia dekat. Itulah kehidupan yang nyata."

(Ashabul Muslimin)


"dunia ini ibarat perempuan tua renta yang bersolek dan ditutupi pakaian-pakaian mewah yang memikat siapapun untuk mendekatinya, setelah ia menikah dengan perempuan itu disangkanya cantik jelita, setelah hijab perempuan itu dibuka, ternyata sesal, sakit hati dan kecewa yang didapatkannya. Sadarilah saudara, kesenangan dunia ini penipu !"

(Ashabul Muslimin)

"Penyakit cinta dunia penyebab sakit hati yang kekal takkan pernah terobati !"

(Ashabul Muslimin)

Kecerdasan Emosional



Kecerdasan Emosional

Pada bagian ini akan dibahas tentang struktur otak manusia, wilayah kecerdasan emosional dan pengembangan kecerdasan emosional.

1.    Struktur Otak manusia

Salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang yang menaruh minat besar terhadap upaya pengembangan kecerdasan emosional adalah pengetahuan mengenai struktur dasar otak manusia yang berhubungan dengan kecerdasan. Berdasarkan pengetahuan ini, seorang dapat secara efektif menentukan tindakan dalam memanipulasi lingkungan yang akomodatif bagi  optimalisasi interakasi menkanisme otak dengan stimulus yang diterimanya.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki dalam buku Quantum Learning menjelaskan dengan cukup baik petunjuk bagi orang awam tentang otak manusia. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Organ ini terdiri dari tiga bagian dasar, masing-masing dengan struktur saraf tugas-tugas tertentu, yang oleh Dr. Paul Mo Lean disebut "otak triune"1. Ketiga bagian tersebut adalah : batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia dan neokorieks.

Otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motoris-sensoris, berkaitan dengan pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra. Otak mamalia (sistem limbik) terletak di bagian tengah otak mengelilingi otak reptil, bertanggung jawab atas fungsi-fungsi emosional dan kognitif serta pengaturan bioritme seseorang, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, gairah seksual , dan metabolisme dalam tubuh. Dalam mekanisme  yang terjadi pada sistem limbik inilah kecerdasan emosional (EQ=Emotion Quotient) seseorang ditentukan. pusat terjadinya kegiatan emosional terletak pada pusat limbik yang disebut amigdala. Sedangkan Neokorteks terbungkus disekitar bagian atas dari sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak dan merupakan pusat bersemayamnya kecerdasan rasional atau kecerdasan Intelektual (IQ).

Menurut Dr. Jalaludin Rakhmat (1999) kecerdasan emosi sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Bahkan tidak ada sama sekali keputusan yang diambil manusia murni dari pemikiran rasional karena seluruh keputusan manusia memiliki warna emosional. 2

Daniel Goleman dalam bukunya  mengungkapkan bagaimana otak itu tumbuh. Otak manusia dengan berat kurang lebih satu setengah kilo gram terdiri atas sel-sel dan cairan saraf. Bagian otak paling primitif adalah batang otak yang mengelilingi ujung atas sum-sum tulang belakang. Akar otak ini mengatur iungsi-fungsi dasar kehidupan seperti bernapas dan metabolisme organ-organ lain. Juga mengendalikan reaksi dan gerakan dengan pola yang sama. Otak primitif ini merupakan serangkaian regulator yang telah diprogram untuk menjaga agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan cara yang tidak membahayakan kelangsungan hidup.3

Dan akar yang paling primitif ini, yaitu batang otak, terbentuk pusat emosi. Dan wilayah emosi mi berkembanglah otak berpikir (The thinking brain) atau "neokorteks", yaitu bonggol besar jaringan berkerut-kerut yang merupakan lapisan paling atas. Fakta bahwa otak berfikir tumbuh dan wilayah otak emosional mengungkapkan banyak hal tentang hubungan antara pikiran dan perasaan. Otak emosional sudah ada jauh sebelurn ada otak rasional.

Akar kehidupan emosional kita yang paling kuno adalah indra penciuman (Lobus olfaktori) yaitu sel yang menerima dan menganalisis bau. Dan lobus olfaktori, mulailah berkembang pusat-puat emosi primitif yang akhirnya tumbuh cukup besar rnelingkupi bagian atas batang otak. Dalam tahap-tahap awalnya, pusat olfaktori ini hanya terdiri atas lapisan-lapisan tipis neuron yang berfungsi menganalisis bau-bauan. Satu lapisan sel bertugas menerima bebauan dan memilahnya menjadi katagori yang cocok. Lapisan kedua sel mengirirn pesan-pesan refleksi ke seluruh sistem saraf untuk memberi tahu tubuh, apa yang harus di lakukan: menggigit, meludah, mendekati, lan, mengejar.

Muncul lapisan baru yang penting pada otak ernosional, lapisan-lapisan mi mengelilingi batang otak; bagian mi disebut sitem 'limbik" (dan bahasa Latin "Limbus" yang berarti "cin-cin"). Sewaktu sitem limbik itu tumbuh, sistem tersebut mempertajam otak untuk pembelajaran dan ingatan. Bagian saluran limbik dan dasar rudirnenter neokorteks disebut "Rhinencephalon", secara harfiah berarti "otak hidung" yang berfungsi membedakan yang baik dengan yang buruk.

 Otak mengalami pertumbuhan luar biasa, sejumlah lapisan sel otak baru ditambahkan ke atas dua lapisan tipis korteks -- bagian yang merencanakan, memahami apa yang diindra dan mengatur gerakan — untuk membentuk neokorteks. Neokorteks merupakan tempat pikiran; neokorteks mernuat pusat-pusat yang mengumpulkan dan memahami apa yang diserap oleh indra.

Neokorteks memungkinkan penyesuaian yang tepat. Kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup itu disebabkan oleh bakat neokorteks untuk menyusun strategi, perencanaan jangka panjang dan kemampuan mental lainnya. Neokorteks menambahkan pada perasaan apa yang kita pikirkan tentang perasaan itu. Pada bagian ini memungkinkan bertambahnya nuansa-nuansa pada kehidupan emosional. Pemahaman terhadap struktur otak ini memiliki implikasi terhadap sistem maupun pola belajar individu.

2. Wilayah Kecerdasan Emosional

Pemahaman bagian ini dimulai dengan pengertian emosi, kecerdasan emosional menurut Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf :

a.    Pengertian Emosi
Dalarn bahasa Latin, emosi dijelaskan sebagai " jiwa yang menggerakkan kita". Emosi  berlaku sebagai sumber energi, otentisitas dan semangat manusia yang paling kuat dan dapat memberikan sumber kebijakan intuitif Pada kenyataannya, perasaan memberikan informasi penting dan berpotensi rnenguntungkan setiap saat, menyalakan kreativitas, membuat kita jujur pada diri sendiri, menjalin hubungan saling mernpercayai, memberikan panduan bagi hidup dan karir, menuntun kita ke arah yang tidak terduga dan rnalah dapat
rnenyelarnatkan diri kita dari kehancuran. 6

Suatu pandangan yang berlawanan dengan cara berpikir konvensional, emosi tidak dianggap sebagai penghambat dalam hidup kita, melainkan sebagai sumber kecerdasan kepekaan, kedermawanan, bahkan kebijaksanaan. Emosi tidak bertentangan dengan pertimbangan dan penalaran yang baik.

Bahkan emosi bisa mengilhami dan rnenghidupkan pertimbangan dan penalaran yang baik. Emosi seperti halnya tubuh dan pikiran, berisi semua riwayat kita, semua yang kita alami, pemahaman yang mendalam tentang hidup kita. Emosi meliputi perasaan tentang siapa kita dan memasuki sistem kita dalam wujud energi. Energi bersifat mengalir. Energi inilah sumber utama pengaruh dan kekuasaan. Emosi tersusun dan energi yang terus mengalir dalam diri kita, terus menggerakkan sejumlah proses mendalam yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Emosi rnenyulut kreativitas, kolaborasi, inisiatif dan transformasi. Emosi ternyata juga salah satu kekuatan penggerak . 7
Josh Hammond, presiden American Quality Foundation dalam buku Robert K. Cooper  & Ayman Sawaf ; mendefinisikan emosi sebagai sesuatu yang mernpunyai makna penting (high-performance) hampir pada semua perusahaan terkermuka. Makna emosi sebagai berikut :

Makna Konvensional
Makna High-Performance
Lambang kelemahan
Tidak boleh ada dalam bisnis
Harus dihindari
Membingungkan
Harus dipisahkan
Menghindari orang emosional
Hanya pikiran yang diperhatikan
Menggunakan kata-kata tanpa emosi
Lambang kekuatan
Penting dalam bisnis
Emosi memicu semangat bekerja
Memperjelas
Harus dipadukan
Mencari orang yang emosional
Emosi harus didengarkan
Menggunakan kata-kata emosional

Berdasarkan penelitiannya yang terakhir, Robert K. Cooper rnenambahkan sebagai berikut:
Makna Konvensional
Makna High-Performance
Menggangu penilaian yang baik
Mengalihkan perhatian kita
Tanda kerentanan
Menghalangi atau memperlambat penalaran
Menghalangi mekanisme kontrol
Memperlemah sikap-sikap yang sudah baku
Menghambat aliran data objektif
Merumitkan perencanaan manajemen
Mengurangi otoritas
Penting untuk penilaian yang baik
Memotivasi kita
Membuat kita nyata dan hidup
Mendorong atau mempercepat penalaran
Membangun kepercayaan dan keakraban
Membangkitkan nilai-nilai etika
Menyediakan informasi dan umpan balik yang vital
Memacu kreativitas dan inovasi
Mendatangkan pengaruh tanpa otoritas


b.    Pengertian Kecerdasan emosional

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian kecerdasan emosional, diantaranya Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf.

1)    Pendapat Peter Salovey

Istilah "kecerdasan emosional" pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire. Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas antara lain: empati, rnengungkapkan dan mernahami perasaan, mengendalikan arnarah, kemandirian, kemampuan rnenyesuaikan diri, disukai orang lain, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sikap hormat .

Kualitas-kualitas tersebut di atas selanjutnya dikelompokkan oleh Salovey ke dalam lima wilayah utama:
a.      Mengenali emosi diri;
Wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal mi akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi.
b.      Mengelola emosi;
Kecerdasan ernosi seseorang pada bagian ini ditunjukkan dengan kemajuan untuk menghihur diri sendiri. melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dan kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
c.      Memotivasi diri sendiri ;
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, rnenguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan  dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.
d) Mengenali emosi orang lain;
Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan, emosional yang merupakan "keterampilan bergaul" dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
e) Membina hubungan,
Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain yang sangat diperlukan untuk menunjang, popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Tentu saja kemampuan orang berbeda-beda dalam wilayah-wilayah di atas. Seseorang rnungkin sangat terampil dalam menangani kecemasan diri sendini misalnya, tetapi mengalami kerepotan meredam kemarahan orang lain. Tetapi karena karakteristik otak yang sangat plastis — mudah dibentuk melalui belajar — maka kekurangan-kekurangan dalarn kecerdasan dan keterampilan emosional dapat diperbaiki sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya di mana masing-masing wilayah menampilkan bentuk kebiasaan dan respons yang dapat dikernbangkan. Kelirna wilayah emosi di atas dapat dijadikan orang tua sebagai kerangka dalam memfasilitasi perkembangan kecerdasan emosional anak.

2) Pendapat Robert K. Cooper & Ayman Sawaf
Kecerdasan emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang lain, menanggapinya dengan tepat, menerapkan informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan seharihan secara efektif Kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan merasàkan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusiawi. EQ sebagai kecerdasan yang dapat dipelajari, dikernbangkan, dan disempurnakan kapan pun terhadap setiap individu pada usia berapa pun dalam kajian kecerdasan emosi Robert K. Coopier dan Ayman sawaf mengembangakan empat model yaitu Model "Empat Batu Penjuru "
merupakan salah satu model untuk rnengembangkan EQ. Batu penjuru pertama berjudul kesadaran emosi (emotional literacy), yang bertujuan membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik, intuisi tanggungjawab dan koneksi. Batu penjuru kedua berjudul kebugaran emosi (emotional fitness); bertujuan mempertegas kesetiaan, sifat dapat dipercaya dan keuletan, memperluas Iingkaran kepercayaan dan kemampuan untuk mendengarkan, mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu penjuru ketiga berjudul kedalaman emosi (emotional depth); mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi dan bakat, mendukung dengan ketulusan, setia pada janji, rasa tanggungjawab, sampai kepada memperbesar pengaruh tanpa mengobral kewenangan. Batu penjuru keempat adalah alkimia emosi (emotional alchemy); tempat memperdalam naluri dan kemampuan kreatif, membangun keterampilan untuk Iebih peka akan adanya kernungkinan solusi yang masih tersembunvi, dan peluang yang masih terbuka.

catatan kaki :
1.__Boobi Depoter et.al.1999. Quantum Learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. (Tej). Bandung : Kaifa hal 10)
2.__ Rahmat, J.1999. Sabar kunci kecerdasan emosi. Buletin Al Tanwirno. 140 dari 25 mei 1999 bandung : Muthakhari pres, hal. 2
3.__Damil Caveman, 1999. Working with emotional Intelegente. Newyork : Bantam book hal 30.
4.__ Ibid hal. 33
5.__ Semiawan Cony.1999. Kemampuan manusia sepanjang hayat seoptimal mungkin. Jakarta : Grasindo. Hal 25.
6.__Ginanjar.A.A, 2001. Rahasia suskses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ESQ. Jakarta : Arga. Hal 44.
7.__Cooper, R.K et al. 2001. Excecutif EQ. Kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi . jakarta : Gramedia . Hal.  26
8.__Ibid. Hal 29
9.__Shapiro, E.L. 1998 : Mengajarkan emotional Intelegent pada anak (Terj.) : Jakarta. Gramedia.Hal 18
10.__Ibid. Hal 20-21.
11.__Robert ketal. Hal 30

Berhasilkah Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia ?

Oleh : Muhammad A. Samaaun


Bismillahirrahmanirrahim
Dalam sebuah kajian Pak Ashabus Samaaun mengatakan ;"Pendidikan
karakter di Indonesia ini sulit berhasil bukan karena sistemnya,
sistemnya udah bagus, tetapi yang terjadi adalah kebanyakan teori
sampah dimasukkan keotak anak, yang terjadi adalah anak menjadi jenuh
belajar dan yang kedua adalah krisis keteladanan bagi generasi muda".
Kalau kita melihat sejarah bangsa ini dari jaman penjajahan sampai
sekarang secara umum kita bisa menyimpulkan "jaman sekarang dengan
jaman dahulu tidak ada bedanya". Ya, meskipun sekarang bangsa ini
telah merdeka namun hakikatnya masih terjajah secara moral. Karena
meski dahulu bangsa kita ini terjajah tetapi masih banyak generasi tua
yang bermoral sehingga bangsa ini bisa merdeka dengan berjuang
menegakkan moral dan kebangsaaan mereka mati-matian tanpa pamrih.
Tetapi semua itu tidak terjadi hari ini. Kenyataan yang terjadi
semangat perjuangan para pahlawan tidak terwarisi sama sekali kepada
generasi jaman ini. Generasi jaman ini termasuk generasi pasif yang
hanya bisa mengikuti alur perkembangan jaman tanpa tahu arah kemana
mereka berjalan. Semacam orang dungu yang bisa ngikut saja. Apalagi
kerusakan moral pelajar tidak terbendung lagi, dari mabuk,pacaran,
hamil diluar nikah, tawuran sampai pembunuhan sudah tidak bisa
dihitung dengan jari. Padahal mereka adalah orang-orang terpelajar,
namun pada faktanya perilaku mereka bertentangan sekali dengan
kepribadian seorang pelajar yang seharusnya. Kemudian dalam riuhnya
masalah ini semua pihak cuman bisa memegang kepala sambil pusing
memikirkan cara mengatasi kerusakan moral tersebut. Salah satu
pemikiran yang mencuat dalam kepala para intelek adalah konsep-konsep
pendidikan karakter bangsa sebagai solusi masalah kenakalan pelajar.
Namun setelah berjalan beberapa tahun, teori ini tak ubahnya angin
yang berlalu. Atau siulan burung kutilang, yang hinggap kemudian
pergi. Kenyataannya kerusakan moral pelajar makian parah. Sungguh,
sia-sia usaha yang mereka usahakan karena hanya menghabiskan dana
bermiliar-miliar sekedar merombak kurikulum yang ditambah-tambahi kata
"pendidikan karakter" dalam setiap mata pelajaran.
Bicara pendidikan karakter maka ini erat kaitannya dengan kepribadian
bangsa indonesia. dan juga khususnya karakter pelajar di Indonesia.
Pendidikan karakter di Indonesia mempunyai agenda yang bertumpuk /
lengkap. Jika dijilid dalam buku mungkin ada puluhan jilid. Tiap jilid
buku setebal 1000 halaman karena saking banyaknya teori tentang
pendidikan karakter yang sangat banyak dari para pakarnya. Pakar-pakar
dari kalangan guru sekolah dasar sampai profesor filsafat
kependidikan telah berupaya mati-matian menyusun semuanya. Mereka tahu
kalau nasib pendidikan di Indonesia ini sangat memprihatinkan.
Sehingga mereka dipandu pemerintah menyusun sebuah agenda pendidikan
yang nge-tren dengan nama "pendidikan karakter bangsa".

Dalam kenyataan teori yang segudang garam itu jarang sekali terlihat
dalam kehidupan nyata. Kita ambil contoh dalam pelajaran Bahasa
Indonesia kita diajari cara berbahasa baik dan benar sesuai dengan EYD
(Ejaan Yang disempurnakan) tapi dalam praktiknya dikehidupan
sehari-hari, ramai remaja-remaja menggunakan bahasa-bahasa "makhluk
asing" yang kurang dimengerti artinya, istilah lainnya bahasa gaul
atau bahasa alay. Virus bahasa alay ini telah merusak karakter bangsa
ini sehingga kita lihat cara penulisan dan cara berbahasa anak
sekarang sungguh berantakan sekali. Seakan-akan mereka bukan bangsa
indonesia lagi, entah bangsa alien dari planet lain, atau bangsa eropa
yang berjasad bangsa indonesia. Lihatlah dari cara berpenampilan dan
gaya berbahasa mereka, sungguh sulit dipahami. Sungguh terkesan
mengandung pesan "ngajak keributan sosial" dan tindak amoral.
Bagaimana tidak, pakaian mereka lebih mirip preman dan anak jalanan
tidak selaras dengan profesi mereka sebagai pelajar.
Kemudian contoh yang kedua, katanya mata pelajaran PKN adalah untuk
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkomitmen dalam
kebangsaan. namun hasilnya kita lihat, contoh kecil saja, generasi
muda lebih menyukai gaya hidup dan produk-produk luar negri daripada
warisan budaya dan produk dalam negri. entah kenapa saya juga sangat
heran dengan hal ini, saya tidak tahu kenapa semua itu bisa terjadi.
di mata pelajaran PKN kita digembar-gembor supaya menjadi warga yang
bertanggung jawab akan tetapi murid-murid setelah pulang sekolah pada
corat-coret tembok tempat umum, merokok sembarangan dan membuang
sampah sembarangan sehingga lingkungan terlihat sangat kumuh, apa itu
cermin pribadi bangsa indonesia "berkarakter kumuh dan tidak
bertanggung jawab". Kalau begitu teori tentang kepribadian bangsa
indonesia yang katanya menjunjung tinggi karakter dan akhlaq mulia itu
cuman bualan semata. Mungkin sebab paling besarnya adalah otak anak
didik dicekoki materi-materi sampah (kebanyakan teori) yang justru
membuat anak didik ogah belajar, belajar cuman sekedar ngejar nilai
pas ada ulangan kenaikan kelas saja, bagaimana mungkin sikap begini
akan menghasilkan warga Negara yang berkarakter mulia dan bijaksana,

Faktor kedua tidak kalah pentingnya adalah krisis dan miskin
keteladanan dari para pemimpin dan generasi yang lebih tua.
Pemimpinnya berakhlaq korup dan generasi yang lebih tua amburadul
tingkah lakunya. tentu saja mau dicekoki segudang teori ke anak didik
pun yang terjadi adalah muntah, keluar telinga kiri dan keluar dari
telinga kanan. Teori-teori tersebut cuman angin berlalu didalam
sanubari anak didik kita. sebabnya mereka tidak tahu cara mempraktikan
teori itu karena pemimpin dan generasi yang lebih tua belum bisa
mempraktikkan / memberi contoh yang baik kepada generasi mudanya.
Itulah yang terjadi di Indonesia ini kenapa dimasukkannya pendidikan
karakter dalam kurikulum tidak berpengaruh sama sekali terhadap
kepribadian anak didiknya. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan
dalam kajian ini. Tetapi, selaku orang tua, mentor dan pendidik, kita
wajib instropeksi diri dalam hal ini.
Wallahu'alam

Blog Archive

Download Ebook Islam Terlengkap

Statistik

.