Motto "Lestarikan Budaya Luhur Islam"

03 Desember 2011

TABLIGH AKBAR MAJELIS NURUL MUSTOFA, 3 DESEMBER 2011.

Assalamualaikum.
Bismillahirokhmanirrokhim.
Pengumuman kami sampaikan kepada seluruh umat islam di indonesia,
khususnya yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya, lebih
khususnya lagi kepada seluruh jamaah majelis taklim nurul mustofa dan
ashabul muslim, bahwa tabligh akbar nurul mustofa (NuMus) malam hari
ini akan diadakan pada :
hari : sabtu malam minggu
tanggal : 3 Desember 2011
Pukul : 20.00 WIB (Ba'da Isya')
tempat : GOR (Gelora) Ceger, kelurahan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
Bagi yang berkenan hadir silahkan langsung menuju GOR Ceger, dan bagi
yang berhalangan hadir atau belum ada waktu, silahkan isi malam minggu
anda dengan kegiatan yang bermanfaat. Untuk kegiatan tabligh akbar
Nurul Mustofa selanjutnya insyaallah akan kami posting kembali di
situs http://www.ashabul-muslim.com ini.
Demikian pengumuman ini kami buat, semoga bermanfaat. kurang lebihnya
kami mohon maaf.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
--
kunjungi situs kami di :
http://www.ashabul-muslim.com/

02 Desember 2011

Hati-hatilah dengan godaan Jin

 
Jin adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari asap api makanya biasanya jin itu amat bersekongkol dengan iblis karena iblis diciptakan dari api, maka sebagai seorang muslim kita patut hati-hati dengan godaan setan jin yang selalu membisiki manusia supaya mengerjakan kemaksiatan . Jin bisa mempengaruhi manusia, dengan cara menggangu, dan bahkan bisa membunuh. Boleh jadi mereka menganggunya dengan cara melempar batu, menakut-nakuti manusia atau dengan berbagai hal seperti yang disebutkan dalam sunnah dan ditunjukkan oleh berbagai peristiwa.

Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu Alaihi wa Sallam mengijinkan untuk mengunjungi keluarganya dalam suatu perang, kalau tidak salah perang khandaq. Ada seorang pemuda yang belum lama menikah yang juga pulang menemui keluarganya. Sesampainya didepan rumah, isterinya sedang berada diambang pintu. Dia tidak berkenan dengan perbuatan isterinya itu. Lalu sang isteri berkata, "Masuklah!" Maka dia pun masuk. Ternyata diatas tempat tidurnya ada seekor ular. Karena dia masih membawa tombak, maka dia menusuk ular itu dengan tombaknya hingga mati. Tidak diketahui mana yang lebih dulu mati. Tatkala hal ini didengar Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka beliau melarang membunuh jin yang berada dirumah, kecuali ular yang jahat. Ini merupakan dalil bahwa jin bisa berbuat semena-mena terhadap manusia dan menggangunya.
Banyak kejadian yang menunjukkan hal ini. Banyak cerita tentang orang yang pergi ke reruntuhan, lalu dia dilempar batu, tetapi tidak diketahui siapa yang melemparnya direruntuhan itu. Boleh jadi dia mendengar suara yang teramat pelan seperti suara pepohonan atau suara yang lain, sehingga membuatnya merasa ketakutan dan terganggu. Jin juga bisa masuk ketubuh manusia, entah karena iseng maupun sengaja untuk mengganggunya ataupun sebab-sebab tertentu.
Jin tidak bisa kita lihat. Sebab jin adalah ruh tanpa jasad. Ruh mereka sangat lembut yang dapat terbakar oleh pandangan mata. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (Al-A'raf: 27).

Sebagaimana halnya kita tidak melihat para malaikat yang menyertai kita yang mencatat amal, dan kita tidak melihat setan yang mengalir dalam tubuh manusia pada aliran darah. Tetapi jika Allah memberi keistimewaan kepada seseorang dengan keis-timewaan kenabian, maka ia dapat melihat melaikat. Sebagaimana Nabi SAW melihat Jibril, ketika turun kepadanya, sedangkan ma-nusia di sekitarnya tidak melihatnya. Adapun dukun dan sejenis-nya maka jin adakalanya menyamar menjadi salah seorang dari mereka, kemudian sebagian jin memperlihatkannya, dengan mengatakan, "Jin telah datang kepada fulan." Jadi bukan manusia yang melihatnya, melainkan jin yang menyamar kepadanya itulah yang melihatnya dan mengabarkan siapa yang berada di seki-tarnya.
Jin juga dapat membisiki perkataan jahat yang menjerumuskan melalui hati manusia, Hal ini telah diisyaratkan dalam firman Allah : " Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila." (Al-Baqarah: 275)
Dalam hal ini boleh jadi jin berbicara dari dalam diri manusia dan berbicara dengan orang yang sedang membaca Al-qur'an, atau dia membuat perjanjian tertentu dengannya agar tidak melakukan berbagai hal. Untuk melindungi dari kejahatan jin, seseorang bisa membaca apa yang telah disebutkan didalam sunnah, seperti membaca do’a ta’awudz dan ayat kursy. Jika ayat kursy ini dibaca seseorang pada malam hari, maka ia akan menjadi penjaga baginya dan tidak akan didekati syetan hingga pagi hari. Semoga bermanfaat. Amien
Wallahu ‘Alam

28 November 2011

Syair : SEMUA HANYA TITIPAN-NYA

"SEMUA HANYA TITIPAN-NYA"


Rejeki itu milik Allah SWT
kita hidup itu Seperti Tukang parkir
Dititipi lalu diminta lagi pemiliknya
Sedang pemilik segalanya didunia ini Allah
Jika mendapatkan rejeki kita bersyukur,
Jika kita kehilangan harta/benda hendaknya bersabar,
biar bagaimanapun kalau memang belum jadi rejeki
dikejar sampai pucuk gunung pun takkan kita dapatkan.
Harta kita yang sebenarnya itu adalah amal shalih kita (sedekah)
Yang akan kita panen nanti diakhirat

Wahai, Kawan-kawan semua
Janganlah kita tertipu dunia
Gemerlapnya menyilaukan mata 
Akan tetapi Gemerlap yang semu
Yang cepat berlalu
Dan hanya orang lugu (bodoh agama)
Yang tertipu


Gemerlap dunia menuntun pendambanya
Kelubang kebinasaan
semakin dicari semakin kabur
semakin dikejar semakin menjauh
semakin bermain semakin dipermainkan
Itulah tipu daya Iblis keparat
 Yang ingin melalaikan akhirat

Merugilah budak dunia
Lelah badan lelah jiwa
mengejarkan bayangan tak nyata
Didunia sengsara 
Diakhirat disiksa
Dunia yang dikira surga
Ternyata adalah neraka

 Dunia ini hanya sementara
Takkan abadi tuk slamanya
Akhirat Tujuan kita
Akhirat kampung halaman kita
Janganlah kita terpedaya oleh kesenangan dunia
Jangan sampai merugi besar akhirnya.

(by : Ashabul_Muslimin)

TAUHID

Assalamu'alaikum.
Bislillahirrokhmanirrokhim.

Sebagai orang islam salah satu hal yang harus di mengerti dan di
resapi adalah masalah tauhid. Untuk itu, sekarang kita akan mengkaji
tentang TAUHID.

TAUHID menurut bahasa adalah mengesakan. Sedangkan menurut syariat,
tauhid adalah mengesakan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah
ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah
dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar.

Mempelajari ilmu tauhid hukumnya fardhu a'in atau kewajiban individual
(perorangan). Kewajiban ini dimaksudkan untuk memantapkan keimanan
sehingga tidak mudah goyah karena adanya kepercayaan-kepercayaan lain.

Yang sering orang pertanyakan ialah "apakah keimanan itu akan rusak
atau batal ?". Perlu di jelaskan disini, keimanan dapat rusak dan
batal disebabkan perbuatan atau keyakinan tertentu. Misalnya, tidak
beriman kepada salah sati di antara rukun iman yang berjumlah enam
(iman kepada Allah, rosul-rosul-Nya, malaikat-malaikat-Nya.
Kitab-kitab-Nya, hari qiyamat, serta takdi-Nya). Seperti, tidak
mempercayai salah satu kitab Allah, tidak percaya pada qodar Allah,
menghina islam dengan menyembah patung, menghina rasul, tidak
mempercayai kewajiban-kewajiban yang di tetapkan syariat islam atas
dirinya dan lain-lain.

Dalam membicarakan ilmu tauhid ada dua (2) macam dalil yang digunakan, yaitu :
1. Dalil naqli
dalil naqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada ayat-ayat
al-quran dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.

2. Dalil Aqli
Dalil Aqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada akal (Pemikiran).

Dewasa ini banyak yang atau lebih tepatnya sebagian orang islam yang
tidak mengetahui pembagian tauhid. Bahkan beberapa waktu lalu ada
seorang teman yang bertanya tentang pembagian tauhid, ia berkata bahwa
ia belum pernah diterangkan tentang pembagian tauhid. . . . .
Astaghfirullahaladzim . . . Padahal kita sadari mengetahui pembagianya
itu sangatlah penting. Maka dari itu sekalian saja kita sisipkan
disini, sehungga yang mengalami hal yang sama dengan teman saya
tersebut.

Tauhid dibagi menjadi tiga (3) yaitu :

1. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah dalam hal ini mencakup Tauhid Uluhiyah dan Ibad,
artinya pengesaan Allah dan sekaligus beribadah kepadanNya. Dengan
kata lain hanya Allah saja yang Haq di sembah dan sebagai tujuan
beribadah.

2. TAUHID RUBUBIYAH
tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah yang berhubungan dengan hal
ikhwal dan kehendak yang berhubungan dengan Allah. Seperti penciptaan
alam yang Allah kerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun.

3. Tauhid Asma' wa sifat
Tauhid asma' wa sifat maksudnya adalah beriman kepada Nama-nama Allah
yang di tetapkan dalam Al Qur'an dan Sunah secara utuh.

Demikian pembahasan tentang masalah Tauhid. Untuk lebih jelasnya bisa
anda tanyakan pada Guru agama masing-masing. INGAT INTERNET BUKAN
TEMPAT TERBAIK BELAJAR ISLAM, TEMPAT TERBAIK UNTUK BELAJAR IALAH GURU.
Dalam ilmu agama tidak mengenal kata otodidak, hal ini berkaitan
dengan pertanggungjawaban ilmu dan syafaat. Jika kita belajar dari
guru maka jika ditelusuri jauh ke atas maka barokah ilmu,
pertanggungjawaban dan syafaat ilmu akan sampai kepada rasullullah,
maka jangan remehkan guru.

Wassalamu'alaikum. . . .

27 November 2011

DAFTAR ISI MENURUT LABEL



Untuk melihat Daftar Isi Berdasarkan label silahkan di klik aja sob.


Blog Archive

Download Ebook Islam Terlengkap

Statistik

.