Motto "Lestarikan Budaya Luhur Islam"

20 Desember 2011

Wasiat Rasulullah SAW Untuk Anak


Seorang pendidik dan pengajar, baik ia seorang guru ,ustadz, bapak atau ibu, wajib mengajarkan kepada anak-anaknya wasiat-wasiat kenabian yang sangat penting ini dan menuliskannya di papan tulis, supaya mereka mencatatnya di dalam buku-buku mereka dan menghafalkannya, kemudian harus menjelaskannya kepada mereka. Sesungguhnya terdapat sebuah hadits shahih, yang nashnya adalah sebagai berikut:


Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu beliau mengatakan:

“Suatu hari saya pernah di belakang Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam , kemudian beliau bersabda kepadaku: Hai anak, sesungguhnya aku (akan) mengajarkan kepadamu beberapa kalimat:

Pertama: Jagalah (hak) Allah, niscaya Dia akan menjagamu.

Yakni, laksanakan perintah-perintah Allah dan jauhi larangan-larangan-Nya, niscaya Dia akan menjagamu, baik duniamu maupun akhiratmu.

Kedua: Jagalah Allah, niscaya engkau dapati Dia ada dihadapanmu

Yakni, didepanmu, maka jagalah batas-batas ketentuan-Nya dan peliharalah hak-hak-Nya, niscaya kamu dapati Allah akan memberikan taufik kepadamu dan menolongmu

Ketiga: Apabila engkau memohon, maka moholah kepada Allah. Dan apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Yakni, apabila kamu mencari pertolongan untuk mengatasi persoalan duniawi maupun ukrawi, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Terutama persoalan-persoalan yang tidak ada siapapun yang mampu untuk mengatasinya kecuali Allah saja.Seperti penyembuhan suatu penyakit atau meminta rizki, maka hal itu merupakan hak prerogatif Allah.

Keempat: Dan ketahuilah, bahwa umat, seandainya mereka berkumpul (bersepakat) untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan (bisa) memberimu suatu manfaatpun melainkan (sebatas) telah ditakdirkan oleh Allah bagimu, dan apabila mereka berkumpul (bersepakat) untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan (bisa) menimpakan suatu bahaya apapun kepadamu melainkan dengan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembar-lembar (tulisan takdir) telah kering.

(Riwayat Imam Tirmidzi, dan beliau mengatakan: hadits hasan shahih)


Pelajaran dari hadits diatas adalah kesimpulannya seorang mukmin wajib beriman kepada takdir yang telah ditulis semuanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang baik dan yang buruk


BEBERAPA FAIDAH HADITS


Pertama, kecintaan Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam terhadap anak-anak, Kesudian beliau untuk menaikkan Ibnu Abbas di bagian belakang (kendaraan) beliau, dan Panggilan beliau terhadapnya dengan panggilan: Hai ghulam (wahai, anak)


Kedua, memerintahkan anak-anak untuk taat kepada Allah dan menjauhi maksiat-maksiat kepada Allah supaya hidupnya berbahagia di dunia maupun di akhirat


Ketiga, Allah akan menyelamatkan seorang mukmin ketika tertimpa kesulitan apabila ia memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak manusia di saat longgar, sehat dan kaya.


Keempat, menanamkan aqidah tauhid pada jiwa anak-anak, berupa memohon dan minta pertolongan hanya kepada Allah.


Kelima, memantapkan aqidah iman kepada takdir, yang baik dan yang buruk.

Dan iman kepada takdir ini adalah salah satu rukun iman.


Keenam, mendidik anak-anak pada sikap tafa'ul (penuh harapan baik/optimis), supaya ia dapat menghadapi kehidupan dengan berani dan penuh cita-cita,

Serta supaya ia menjadi seorang individu yang bermanfaat ditengah umatnya.

[Dikutip dari: Petunjuk Praktis Bagi Para Pendidik Muslim, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Penerbit: Pustaka Istiqomah, cet. I, Mei 1997 M/ Muharram 1418 H, hal.47-50]

Mutiara keluarga : BERSABAR ATAS KEBURUKAN PERANGAI ISTERI/SUAMI

Nabi Muhammad SAW bersabda : Barang siapa bersabar atas keburukan
perangai isterinya maka Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala
yang pernah diberikan Allah kepada Ayyub As atas cobaanyang
diterimanya. Dan, barang siapa bersabar atas keburukan perangai
suaminya, maka Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala yang
pernah diberikan kepada Asiyah isteri Fir'aun.

----------==========------------

seri MUTIARA KELUARGA ini kami nukqil dari kitab UQUDULUJAIN FII
BAYAANI HUQUQUUZ ZAUJAIN karya Syeikh Muhammad bin Umar An Nawawi. ~
www.ashabul-muslim.com

19 Desember 2011

Waspada ! Serigala berbulu domba (Imam dan Pemimpin yang menyesatkan)

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ: قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (إِنِّي لَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي إِلَّا الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ وَإِذَا وُضِعَ السَّيْفُ فِي أُمَّتِي لَمْ يُرْفَعْ عنهم إلى يوم القيامة)

 Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya aku tidak takut atas umatku kecuali para pemimpin yang menyesatkan, dan jika diletakkan pedang pada umatku, maka tidak akan diangkat dari mereka sampai hari kiamat”. (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan di dalam kitab Silsisilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1582)
Makna pemimpin:

1.  Para pemimpin negara yang sesat dan para ulama yang menyesatkan.

والمراد بقوله: “الأئمة المضلين”: الذين يقودون الناس باسم الشرع، والذين يأخذون الناس بالقهر والسلطان; فيشمل الحكام الفاسدين، والعلماء المضلين، الذين يدعون أن ما هم عليه شرع الله، وهم أشد الناس عداوة له.

Yang dimaksud “الأئمة المضلين” adalah orang-orang yang menuntun manusia dengan membawa nama syariat, dan orang-orang yang membawa manusia dengan kekuasaan, dan termasuk mereka ini adalah para pemimpin negara yang rusak dan para ulama yang menyesatkan, orang-orang yang mengklaim bahwa apa yang mereka lakukan adalah syariat Allah padahal mereka adalah orang yang paling keras permusuhannya terhadapnya (syariat Allah) (Lihat kitab Al Qaul Al Mufid ‘Ala Kitab At Tauhid, karya Syaikh Ibnu Utsaimin).

2.  Para pemimpin kekuasaan, para ulama, para ahli ibadah yang menyesatkan.

“الأئمة”,  aimmah adalah jamak (bentuk plural) dari imam. Imam berarti panutan yang diikuti baik dalam kebaikan atau keburukan. Jika panutan dari orang-orang yang sesat maka umat akan tersesat, dan terjadi di tengah-tengah mereka akan muncul keburukan, dan mereka yang dimaksudkan adalah para pemimpin negara yang sesat, para ulama yang sesat, para ahli ibadah yang sesat, dan para ahli dakwah yang sesat. Setiap dari mereka adalah para pemimpin yang sesat, jika umat dituntun oleh mereka maka mereka akan menuntun kepada kebinasaan. Adapun jika yang menuntun umat adalah para penyeru kebenaran maka mereka akan menuntun umat kepada kebaikan dan keselamatan (Lihat kitab I’anat Al Mustafid bi Syarh Kitab At Tauhid, karya Syaikh Shalih Al Fauzan).

wallahu 'alam

Mutiara keluarga : SEBAIK-BAIKNYA ORANG ADALAH . . . . (seri mutiara kitab Uqudulujen)

"Rasululah Saw bersabda : Sebaik-baik orang diantara kamu adalah
mereka yang paling bagus terhadap isteri-isterinya. Dan aku adalah
orang yang terbaik diantaramu terhadap keluarga (isteri-isteri)ku"

----- Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban -----


seri MUTIARA KELUARGA kami nukil dari kitab UQUDULUJAIN FII BAYAANI
HUQUUQUZ ZAUJAIN karya Syeikh Muhammad bin Umar An Nawawi. Semoga
bermanfaat.

Keluarga islam : BERPERANGAI BAGUS DAN BERKASIH SAYANG (seri mutiara kitab uqudulujen)

"Rasulullah bersabda : sesungguhnya diantara kesempurnaan keimanan
orang mukmin adalah mereka yang ber perangai bagus dan lebih bersikap
kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap isterinya"

--- riwayat imam Turmudzi dan imam Hakim dari Aisyah ----

seri MUTIARA KELUARGA, kami nuqil dari kitab UQUDULUJAIN FII BAYAANI
HUQUUQUZ ZAUJAIN karya syeikh Muhammad bin Umar An Nawawi

Blog Archive

Download Ebook Islam Terlengkap

Statistik

.